Kamis, 17 November 2016

Cerita Tikus Kota dan Tikus Pedesaan (Indonesia)

Tikus Kota dan Tikus Pedesaan

 Tikus kota dan Tikus pedesaan berteman dengan baik. Tikus desa suatu hari mengajak temannya untuk datang dan menemuinya di rumahnya yang beradi di ladang. Tikus Kota datang dan mereka duduk untuk makan malam dari jagung dan akar yang kedua nya memiliki rasa khas bersahaja. 
Rasa makanan itu menjadi tidak berasa, saat si tamu berkata “teman terkasih yang miskin, kamu tinggal di sini tidak lebih baik dari semut. Sekarang, kamu hanya harus melihat bagaimana saya makan dengan kenyang! Lemari makan saya terbuat dari tanduk yang banyak. Kamu harus datang dan tinggal dengan saya dan saya berjanji akan hidup pada tanah yang luas.  Jadi, ketika ia kembali ke kota ia mengajak tikus desa dan menunjukkan ke lemari makan yang berisi tepung dan oatmeal dan buah ara dan madu dan biji-bijian. 

Tikus desa belum pernah melihat sesuatu seperti itu dan duduk untuk menikmati kemewahan yang disediakan oleh temannya. Tapi sebelum mereka mulai untuk bersantap, pintu lemari makan terbuka dan seseorang datang. Dua Tikus berlarian dan bersembunyi di sebuah lubang yang sempit dan sangat tidak nyaman.

Dan ketika semua tenang, mereka memberanikan diri keluar lagi. Tetapi seseorang lain datang lagi, dan mereka bergegas kembali. Ini terlalu banyak pengunjung. “Good bye,” kata Tikus Desa, “Aku pergi. Anda tinggal ditempat mewah, saya bisa melihat, tetapi Anda dikelilingi oleh bahaya dimana-mana, sedangkan di rumah saya bisa menikmati makan malam sederhana saya akar dan jagung dalam kedamaian.”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Jumlah Pengunjung